Typical Local Tourism Of Lasem

Tepat kemarin hari jumat saya dan adek sepupu saya pergi untuk mencari beberapa lokasi tempat yang unik dan bersejarah yang ada disekitar kota Lasem.Pukul 13:05 kami berangkat dari rumah dan langsung menuju ke lokasi yang sudah kami rencanakan terlebih dahulu.Sekitar jam 14:00 kami sampai di salah satu tempat spot foto di Lasem yaitu di depan RUMAH MERAH(Tiongkok Kecil Heritage).
Lasem merupakan sebuah kota kecil di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang mempunyai daya tarik sejarah yang kuat. Kota ini mendapatkan julukan "Tiongkok Kecil" karena sejarah masuknya bangsa China ke Lasem serta peninggalan-peninggalannya.
Salah satunya adalah bangunan Tiongkok Kecil Heritage yang merupakan perpaduan dari Tionghoa dan gaya arsitektur Indische Empire. Selain itu, dilengkapi paviliun dengan ciri khas bangunan China yang menyimbolkan konsep Yin dan Yang. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan berikutnya ke arah Pantai Caruban dan sayangnya, tempatnya ditutup karena adanya PPKM di area Kota Rembang dan sekitarnya.Karena belum terlalu sore akhirnya kami memutuskan untuk istirahat sebentar di sebuah bangunan bernuansa tiongkok yang berada didamping pondok arah masuk pantai caruban.
Asal usul orang Tionghoa yang mendiami wilayah ini. Ternyata, Lasem merupakan kota awal pendaratan merekaƂ di tanah Jawa. Mereka tersebar di kota ini dan mendirikan berbagai bangunan, mulai dari patung sampai klenteng yang hingga kini masih terawat. Perjalan dan tujuan akhir kami sampai pada sebuah klenteng Cu Ang Kiong Dasun Lasem.
Klenteng tertua di Nusantara ternyata berada di Lasem, Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Klenteng ini bernama Klenteng Cu Ang Kiong, atau orang Lasem lebih mengenalnya dengan sebutan Klenteng Dasun. Karena letaknya berada di Jalan Dasun No 19 Lasem, Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Menurut salah seorang pengelola Tiga Klenteng Lasem, Sie Hwie Djan atau Pak Gandor, berdasarkan hasil temuan beberapa orang Tionghoa Lasem yang pernah berkunjung ke Belanda, tepatnya di salah satu museum di Kota Leiden, pernah melihat sebuah peta tentang Lasem, dimana dalam peta yang dibuat pada tahun 1411 M tersebut terdapat nama Klenteng Cu Ang Kiong di Jalan Dasun No 19 Lasem.
Dari halaman kelenteng terlihat ukiran-ukiran aksara China, dua buah naga di bagian gerbang, atap bangunan ekor walet. Sebuah tiang besi mirip tiang dek kapal yang masih berdiri menjulang di halaman kelenteng. Tiang dengan bendera kecil segitiga itu menjadi penanda dewa yang berhubungan dengan laut, yaitu Dewi Ma Zu (sering disebut Mak Co), atau dalam bahasa Hokkian dikenal sebagai Thian Siang Sing Bo yang berarti Sang Dewi Samudra atau Dewi Laut asal Fujian. Sekian cerita singkat perjalanan kami menyusuri kota lasem(tiongkok kecil).Pengalaman pertama kali saya keluar dari rumah(saat pandemi covid) sangat menyenangkan dan tempat-tempat yang saya kunjungi masih menyimpan banyak sekali sejarah di dalamnya.

Komentar

Postingan Populer