Perubahan sosial akan Kebersihan Pasar Pamotan
Tempat pembuangan limbah sampah di pasar Pamotan 02/08/2022 |
•》Pengertian Pasar
Pasar merupakan tempat dimana bertemunya/berkumpulnya para penjual dan pembeli(konsumen) melakukan kegiatan jual beli menggunakan uang dalam satu tempat.
•》Perubahan Pasar Meliputi:
- fisik
- management
- tata tempat ruang
- tata gerak terbatas
- kumuh/oksigen kurang bagus
Selasa,2 Agustus 2022 saya bersama kakak sebagai fotografer pergi kepasar lokal daerah kami desa pamotan untuk melakukan sedikit observasi.Rumah saya yang dekat dari pasar dan keseharian belanja di pasar tentu sudah tidak terlalu asing lagi terkait keadaan pasar pamotan itu sendiri.
Pasar pamotan juga merupakan suatu integrasi/berbaurnya penduduk dari masing-masing desa kemudian bertemu dalam satu tempat dan melakukan kegiatan jual beli barang maupun jasa.Selain itu,para penjual melakukan aktivitas nya masing-masing dengan barang dagangannya sedangkan untuk para pembeli sibuk dengan tujuannya.Di pasar Pamotan banyak berbagai macam penjual dengan dagangan yang didagangkannya seperti: penjual buah,penjual sayur,penjual ikan,penjual daging,penjual jajanan pasar,penjual baju,penjual jamu,penjual perabotan rumah tangga,penjual plastik,tukang jahit baju dan sol sepatu,tukang becak,tukang parkir,tukang angkut barang,tukang selepan kopi,tukang tosa,tukang ojek,dll.
Tukang pengajian panci dan wajan 02/08/2022 Fotografer:Tristania Silfika |
Suasana pasar pamotan 02/08/2022 Fotografer:Tristania Silfika |
a)Kurangnya tatanan tempat mengakibatkan barang dagangannya meluber kemana-mana.
b)Lokasi pembuangan limbah kurang besar sehingga sampah yang masih banyak meluber kejalan.
c)Penempatan posisi pembuangan sampah yang tidak tepat berakibat muncul bau yang menyengat dan tidak sedap.
d)Kondisi selokan pasar yang tersumbat berdampak pada kenyamanan pembeli maupun pedagang karena aroma dan air limbah yang tidak dapat mengalir dengan semestinya.
e)Sampah pedagang maupun pembeli yang masih berserakan dijalan karena membuang sampah sembarangan dan minimnya kesadaran diri sendiri.
f)Aroma amis dan tak sedap muncul dari para pedagang daging ikan,ayam,sapi,kambing karena membuang bekas air/limbah daging sembarangan.
g)Tata ruang antara pedagang sayur dan pedagang ikan yang saling berdekatan mengakibatkan bau bercampur aduk dan tidak nyaman.
h)Para pembeli yang berdesak-desakan membuat pasar terlihat kurang rapi.
•》Faktor penyebab pasar tradisional kurang berkembang:
- kesadaran/pola pikir SDM yang masih terbatas
- penataan ruang/tempat kurang efisien dan efektif
- tempat pembuangan limbah sampah yang masih minim
- saluran pembuangan air yang kurang diperhatikan
- lingkup udara/oksigen yang tidak segar dan tercemar
- kurangnya keramahan antara penjual dan pembeli
- tempat parkir yang kurang tertib
- minimnya keamanan penjagaan dipasar
- masyarakat yang sulit untuk menerima moderanisasi
- sikap egois/persaingan antara pedagang dan pedagang yang lain
- kurangnya petugas kebersihan pasar
•》Contoh perubahan yang ada dipasar pamotan:
- becak manual = bentor(becak motor)
- dokar/andhong = tossa dan ojek
- tumbukan kopi manual = selepan mesin kopi
- pembelian ditempat = pembelian/pemesanan lewat HP(delivery)
- promosi produk manual = promosi produk lewat media sosial
Mungkin itu sedikit beberapa hasil dari pengamatan perubahan sosial dipasar tradisional yang berada didaerah saya.Perbedaan yang sangat tersa dibandingkan dengan pasar moderen dengan penataan yang rapi,tempat yang bersih,wadah barang yang tidak meluber,higienis,suasana yang tertib,aroma ruangan yang segar serta tempat pembuangan sampah yang memadai.Ini menjadikan sebuah tugas baru bagi kita, sebagai pemuda-pemudi penerus bangsa agar membuat bagaimana pasar tradisional bisa berkembang dan maju seperti pasar moderen.Coba bayangkan jika,kita berhasil membuat dan merubah pasar tradisional menjadi lebih baik pastinya akan banyak sekali pedagang-pedagang UMK maupun lokal yang terbantu dalam pemasaran produk.Untuk itu teman-teman,mari bersama-sama belajar dan berusaha agar suatu saat kita dapat merubah pasar tradisional sebanding dengan pasar moderen.
Penulis Tristania Silfika,Kelas Xii Ips 5,siswi SMA Negri 1 Pamotan.
Komentar
Posting Komentar